Saturday, March 12, 2016

PCV ( positive crankcase ventilation )

Sistem positive crankcase ventilation/PCV (baca: pi-si-vi) sudah menjadi perlengkapan standar bagi setiap mobil pada awal 1960-an. Dimulai dari California, Amerika Serikat pada 1963. Sistem tertutup lebih banyak digunakan sejak 1968, sebab dianggap lebih mampu mengontrol polusi udara.
bagaimana sih cara kerja PCV tersebut?
 (img:2327330695840)
Sekadar menyegarkan ingatan, mesin mobil melakukan pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Sebagian besar uap dan gas hasil pembakaran di ruang bakar akan dibuang melalui langkah buang melalui exhaust manifold dan diteruskan ke knalpot.
Namun ternyata, ada pula sebagian kecil dari gas ini yang menembus bagian dinding antara piston dan boring menuju ruang mesin. Gas dan uap-uap ini mengandung uap air dan gas sisa pembakaran. Apabila dibiarkan berada di dalam ruang mesin terlalu lama, maka uap air dapat mengakibatkan korosi pada komponen-komponen mesin. Di samping itu, gas-gas akan membuat oli mesin menjadi terkontaminasi, sehingga kualitas oli akan cepat memburuk.
Selain itu, penumpukan gas dan uap akan mengakibatkan tingginya tekanan di ruang mesin. Tekanan yang tinggi dapat mengakibatkan kebocoran pada sil-sil dalam mesin. Kebocoran ini sangat bahaya karena dapat mengakibatkan oli berkurang secara cepat dari dalam mesin.
Untuk mengatasi masalah uap dan gas-gas pembakaran (blow-by gas), maka pabrikan kendaraan memasang sistem ventilasi PCV. Tujuannya, mengeluarkan uap berbahaya dan gas dari ruang mesin. Uap dan gas berbahaya dari ruang mesin itu tidak dapat dilepaskan ke lingkungan begitu saja, sebab dapat mengakibatkan polusi yang sangat berbahaya.
Sistem ini memanfaatkan vacum dari intake manifold untuk mengeluarkan gas dan uap dari ruang mesin. Dan kemudian bersatu dengan campuran udara bahan bakar menuju ruang bakar sehingga dapat dibakar lagi. Aliran atau sirkulasi ini dikontrol oleh sebuah katup yang didesain khusus yaitu katup PCV. Sistem PCV tertutup ini sanggup menekan tingkat polusi dan juga menjaga ventilasi di ruang mesin, karena mampu mencegah uap dan gas terlepas di lingkungan secara lebih sempurna ketimbang sistem PCV terbuka.


Flow aliran PCV saat kondisi idle:
- oli dipisahkan dari uap oli oleh 'Oil Separator' di atas 'Cylinder Head Cover'
- blow-by-gas kemudian dihisap masuk ke ruang bakar untuk dibakar kembali
- udara bersih masuk ke 'Cylinder head Cover' dari saringan udara lewat 'selang bebek'
- pada kondisi idle, debit aliran blow-by-gas dibatasi oleh celah sempit (Jet) yang ada di 'Oil Separator'
Saat pedal gas diinjek atau ketika blow-by-gas yang dihasilkan banyak:
- blow-by-gas dihisap masuk ke ruang bakar lewat 'Oil Separator' dan juga lewat 'selang bebek'