Daihatsu Club Plant Visit

26 Mei 2016 Astra Daihatsu Motor Asembly Sunter Jakarta .

50 Tahun Daihatsu

Sesi pemotretan mobil daihatsu Charade

KOPDARNAS I MAGELANG

Sabtu, 8 Juni 2013 Tempat : GOR Samapta, Magelang. OUTDOOR : Lap parkir Sidotopo.

Musyarah Nasional I

Minggu,17 Juni 2012- Gedung Pusdiklat PU jl. Riau / JL RE Martadinata no. 119 Bandung / depan gedung Wanita

GO GREEN

“Go Green”, penanaman 500 pohon dilakukan di daerah Pasir Jambu Ciwidey Kabupaten Bandung, Minggu 25 November 2012.

KOPDARNAS II SEMARANG

Sabtu dan Minggu 28-29 Nopember 2015, di Taman Wisata Wonderia Kota Semarang.

MUNAS III SUBANG

Minggu , 28 Agustus 2016 di Lembah Gunung Kujang Hotel Subang

Daihatsu Club Auto Clinic 2017

Sabtu, 18 Maret 2017 Daihatsu Technical Training Center

110 Sahabat Mudik Daihatsu

Sabtu , 17 Juni 2017 Astra Daihatsu Motor

Sahabat Mudik Daihatsu 2018

14 Klub Binaan Daihatsu Mudik Bareng

HUT 7th dan MUNAS IV SOLO

Hotel Salira Solo 18 November 2018

Sunday, July 3, 2011

Koil Kering dan Koil Basah


Koil Kering ( Kiri ) dan Koil Basah ( Kanan )


Koil basah, merupakan koil dengan pendingin oli. Seperti halnya trafo, koil juga membangkitkan panas. Namun karena yang bekerja adalah tegangan, dan arus yang besar maka panas yang dihasilkan juga tinggi. So diperlukan pendingin yang jauh lebih baik sehingga digunakan pendingin yang tidak menghantarkan arus listrik, yaitu oli khusus. Koil seperti ini, cocok sekali untuk mobil standar pabrik karena daya tahan yang luar biasa dengan performa standar. Namun, jika dibanding-bandingkan, maka koil dengan pendingin cair ini berdimensi lebih besar dari koil kering. Hanya karena tegangan yang keluar "kecil", maka dimensinya juga kecil.

Koil kering, merupakan koil dengan sistem pendingin udara. Menggunakan lempengan-lempengan logam berbahan khusus yang mampu mereduksi arus pusar karena adanya medan magnet yang dapat menyebabkan terjadinya panas tinggi. Koil kering ini digunakan untuk tipe Performance karena bentuk gulungan lilitan kawatnya yang cukup besar sehingga kalau digunakan pendingin cair, maka dimensinya akan sangat besar.

Mesin Bisa Hidup / Bekerja


Mesin atau yang dalam bahasa kulonnya engine bukan machine ya....
di artikel ini yang di sebut dengan mesin adalah mesin bensin secara umum...

Kok bisa hidup ya mesin...yuk kita liat komponen komponen mesin yang memiliki hubungan langsung dengan hidupnya sebuah mesin...(dalam hal ini di khususkan pada sistem pengapian)




Pada dasarnya mesin 4 stroke memiliki 4 siklus :

  1. intake
  2. kompresi
  3. Langkah kerja
  4. Langkah buang

Siklus dimulai dari Top Dead Center, dimana piston berada pada titik terjauh dari sumbu kruk as. Pada saatlangkah intake piston memulai langkahnya dengan menurun dari TDC sehingga terjadi penurunan tekanan di dalam ruang bakar. Dengan menurunya tekanan di dalam ruang bakar maka campuran BBM dan udara akan terpaksa masuk ke dalam ruang bakar tersebut melalui saluran intake. Setelah itu Klep intake akan menutup dan Langkah kompresi mulai mengkompress campuran BBM dan udara yang ada di ruang bakar tadi. Kemudian setelah hampir mencapai titik akhir dari langkah kompresi, busi akan memercikkan apinya sehingga campuran bbm dan udara yang telah terkompresi tadi terbakar. Karena dalam tekanan tinggi maka hasil pembakaran akan menghasilkan ledakan, tenaga dari ledakkan tersebut digunakan pada langkah kerja . Setelah itu dengan bantuan Fly wheel akan dilakukan langkah buang yaitu membuang sisa hasil pembakaran dari ruang bakar melalui klep exhaust.
Disini kita akan bahas Sistem pengapiannya sehingga busi bisa memercikan api yang cukup besar untuk membakar campuran bbm dan udara di dalam ruang kompresi.....
Parts yang berhubungan dengan ini antara lain :

  1. Koil
  2. Platina
  3. kondensor
  4. delco
  5. Busi

PLATINA Vs CDI



Artikel ini memuat tentang cara kerja pengapian mesin mobil (ignition) pada umumnya, baik dengan menggunakan platina maupun dengan menggunakan CDI.Gambar dan artikel ini disadur dari http://www.jetav8r.com/, dan juga tentunya pengalaman pribadi.


Pengapian Konvensional

Pengapian konvensional ditandai dengan digunakannya platina sebagai trigger atau pemantik.

Secara sederhana skematik diagramnya adalah seperti di bawah ini :





Pengapian di mulai ketika kita memposisikan kunci kontak pada posisi on, kemudian memutarnya lagi pada posisi starter.
Yang terjadi saat kita membuka kunci kontak pada posisi on adalah koil mendapat supply arus + dari aki. Kemudian ketika kita menstart mobil kita maka akan terjadi buka tutup kontak point dari platina.




Buka dan tutup nya kontak poin dari platina ini di atur oleh cam delco yang memiliki jumlah sisi sesuai dengan jumlah silinder pada kendaraan anda. Misalnya mesin dengan 3 silinder maka cam ini memiliki 3 sudut...dst.
Ketika Kontak poin dari platina terbuka maka koil tidak mendapatkan supply arus - dari ground/aki. Sebaliknya ketika kontak poin menutup maka koil akan di supply arus - dari ground/aki.


Ketika koil telah mendapat sumber arus + dan - maka dapat dikatakan koil dalam posisi aktif. Apa yang terjadi saat koil ada di posisi aktf ?



Dengan memanfaatkan Hukum Faraday ==> yang secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :

Apabila sebuah magnet kita gerakan diantara kumparan atau gulungan kawat maka seiring dengan pergerakan magnet itu (sebenarnya medan magnet) maka akan dihasilkan listrik pada kumparan tersebut, dan sebaliknya apabila kumparan kawat pada inti besi kita berikan aliran listrik maka kumparan tersebut akan menghasilkan medan magnet.Dengan kata lain Perubahan medan magnet pada Kumparan akan menghasilkan aliran listri pada kumparan tersebut!!!!koil mobil pada umumnya terdiri dari dua kumparan yaitu kumparan primer (dengan jumlah lilitan sedikit) dan juga kumparan sekunder (dengan jumlah lilitan 100X lipat gulungan Primer).seperti kita melilitkan seutas benang pada gulungan maka hasilnya pasti akan ada dua ujung yang dapat kita temui nah pada gulungan Primer kedua ujung inilah yang akan muncul kepermukaan koil menjadi terminal + dan - pada kepala koilMaka seperti yang kita bahas sebelumnya ketika koil aktif artinya terminal + mendapat muatan + dan terminal - mendapat muatan - maka kumparan primer ini akan menimbulkan medan magnet yang akan mempengaruhi kumparan sekunder yang posisinya berada didalam kumparan primer. Syarat agar kumparan kedua dapat melompatkan lisrtik maka sesuai hukum faraday harus ada perubahan medan magnet. perubahan medan magnet ini terjadi seiring dengan buka tutupnya Platina/Points.Dengan jumlah lilitan yang 100 kali lebih banyak dari pada kumparan primer maka tegangan yang dihasilkan secara mudahnya adalah 100X lipat pula (kira2 10.000volt). nah tegangan sebesar ini akan mencari sumber massa atau ground atau kutub - terdekat untuk bisa dinetralisir. maka dengan adanya kabel busi dan busi itu sendiri yang salah satu sisinya tertanam pada ground terjadi lah lompatan bunga api yang mampu membakar campuran bahan bakar udara pada ruang bakar mesin. Dalam sistem pengapian platina diperlukan sebuah komponen dengan nama awam adalah kondensor.Kita sering di suruh montir2 apabila mengganti platina sekalian ganti kondensornya...betul? apakah fungsi kondensor sebenarnya?



seperti yang kita bahas diatas bahwa setiap terjadi perubahan medan magnet maka akan menghasilkan tegangan pada kumparan, ternyata selain menghasilkan tegangan pada kumparan sekunder yg diteruskan ke busi, medan magnet yang terjadi pada koil juga menghasilkan tegangan pada kumparan primer itu sendiri. Yaitu sebesar +300V, tegangan sebesar ini terjadi ketika posisi Platina/poits terbuka, apabila tegangan ini tidak di netralisasikan atau digrounded maka akan terjadi lompatan bungan api pada platina kita untuk memaksakan tegangan tersebut untuk ke ground. Apabila ini terjadi maka dalam hitungan menit maka platina kita akan hangus dan habis terbakar.Disinilah Kondensor mengambil peranan, ketika platina posisi terbuka kondensor menampung sementara tegangan tersebut, kemudian ketika platina menutup lagi tegangan tersebut akan dinetralisir atau di grounded lagi.Kemudian komponen yang berperan terakhir dan cukup penting juga adalah Busi.Melalui busi dan rotor sebagai pendistri busi sekaligus timing.Melalui elektroda inti busi (yang di tengah) sumber arus dari koil dengan teggangan tinggi akan di convert menjadi lompatan bunga api ke ground busi (ujung dari busi yang melengkung). Sehingga dengan lompatan ini akan membakar campuran bbm dan udara di dalam ruang bakar. Semua itu terjadi jika timingnya tepat.

BALLAST RESISTOR
Balast resistor atau yang dalam bahasa awamnya wheatstone atau restan dan lain2 yaitu berbentuk resistor besar yang terbungkus batu keramik putih terletak diatas resistor. fungsi dari ballast resistor ini adalah penurun tegangan yang masuk ke koil pada saat kendaraan sudah pada kondisi nyala dan berjalan sehingga input ke koil tidak mencapai 12V. hal ini berguna agar koil kita tidak cepat panas dan juga platina tidak cepat gosong. Namun ballast resistor ini tidak digunakan pada saat start pertama. untuk start pertama dibutuhkan api koil yang cukup besar agar dapat membakar campuran bahan bakar dan udara yang masih dingin dan juga pelumasan mesin yang belum sempurna. jadi pada saat starter koil mendapatkan input langsung dari accu sebesar 12V.
untuk jenis jenis koil modern ballast resitor tersebut telah terintegrasi kedalam koil sehingga terletak didalam koil itu. built in internal resistor.
Busi
busi merupakan salah satu komponen utama dalam sistem pengapian, yaitu sebagai komponen ujung yang melakukan pembakaran campuran bahan bakar udara dalam ruang bakar kendaraan, api melompat dari ujung elekroda busi ke ground busi sehingga terjadilah pembakaran. berikut kutipan gambar2 busi yang normal dan tidak normal beserta penyebabnya :
KELEMAHAN SISTEM PENGAPIAN PLATINA
  1. KE ausan pada platina, semahal2nya platina akan mengalami keausan
  2. terbatasnya input tegangan ke dan output dari koil agar tidak menghanguskan platina
  3. Keterbatasan pada rpm tinggi dikarenakan masih mengharapkan kemampuan mekanik pegas
  4. keterbatasan akibat embun, kotoran dan getaran
KE untungan sistem pengapian platina
  1. Murah
  2. Banyak montir pinggir jalan yang ngerti
Sistem CDI
Capasitive Discharge Ignition
Pengertian mudahnya adalah pemanfaatan alat elektronik berupa transistor dan kapasitor untuk menggantikan sistem pengapian tradisional (platina).

Pada prinsipnya CDI memanfaatkan sebuah sensor yang akan aktif apabila di trigger atau di pantik oleh sesusatu, dalam hal ini sensor akan aktif oleh dadu yang ada di tengah delko kita. Salah satu jenis sensor yang sering digunakan adalah sensor Hall.
Sensor hall memanfaatkan efek hall yaitu lapisan tipis semikonduktor yang diberi arus listrik (vs) akan menghasilkan beda potensial (vout) akibat terjadi perubahan medan magnet secara tegak lurus.
beda potensial yang dihasilkan besarnya adallah Vout= I X B

Contoh gambar diatas sebuah magnet diletakan didepan sensor hall, apabila benda besi diletakan tegak lurus pada magnet tersebut maka medan magnet didepan sensor hall akan berubah, perubahan ini akan menghasilkan beda potensial pada pin Vout, maka lampu LED akan menyala.
Yang terjadi pada delco mobil secara sederhananya adalah seperti gambar dibawah ini   :
Nah Vout dari IC Hall ini akan di Perbesar/amplify dengan rangkaian OP amp. atau sejenisnya untuk dapat digunakan sebagai arus Trigger pada kutub - dari koil. Sehingga setiap arus Vout di keluarkan dari IC hall dapat mengaktifkan koil.

Keuntungan Pengapian Dengan sistem CDI
  1. Karena tidak ada kontak, maka tidak ada yang akan aus untuk sistem pengapian ini (timeless, wearless, )
  2. karena bukan menggunakan sistem kontak maka tidak akan terpengaruh pada kotoran, embun pagi, dan juga getaran.(pagi2 lebih mudah untuk starter)
  3. Dapat menggunakan koil racing dengan nilai hambatan yang rendah yang tidak dapat digunakan pada sistem pengapian platina. jika koil racing digunakan pada platina maka dengan cepat akan menghanguskan platina anda....
  4. Tidak ada lagi setel menyetel platina atau adjustment karena tanpa kontak sehingga jika settingan awal sudah ok maka sistem cdi akan bertahan dalam waktu yang cukup lama. sehingga tidak ada lagi tune up rutin selain penggantian busi.
Kerkurangan sistem pengapian CDI
  1. Rada mahal dikit( tapi kan invest untuk jangka panjang)
  2. Belum banyak montir pinggir jalan yang mengerti sistem ini sehingga munculah alkisah penggunaan cdi ngeri kalo mogok tiba2 gimana?????( gimana mobil2 baru sekarang? udah pada cdi semua bro.....)
FAKTA
Dari 100 mobil CDI yang mogok 95 diantaranya yang rusak bukan CDI nya melainkan KOIL nya.