Wednesday, March 16, 2011

Spooring Balancing

Spooring adalah proses penyetelan meliputi komponen suspensi, steering, dan rangka kendaraan dengan tujuan untuk meluruskan roda secara horisontal & vertikal. Dalam proses spooring terdapat 3 acuan yaitu camber, caster, dan toe.

Camber
Sudut kemiringan roda terhadap garis vertikal. Kalau Anda lihat dari depan (roda depan) posisi roda miring.

Caster
Mengatur sudut sumbu gerak kemudi. Fungsi pengatur sudut caster ini adalah mengontrol gerak kemudi dan membantu roda depan agar menjadi lebih terpusat (center).

Toe
Perbedaan jarak antara roda kanan dan kiri bagian depan dengan belakang. Untuk penggerak roda depan (FWD), toe berfungsi meningkatkan daya pengereman dan juga mengoreksi posisi camber. Adapun untuk mobil gerak roda belakang, toe berfungsi menyelaraskan roda belakang dan depan.

Tujuan dari perotasian ban adalah untuk mendapatkan keausan yang lebih merata di setiap ban. Untuk mendapatkan hasil maksimal, sebelum merotasi ban, ada baiknya Anda membaca terlebih dahulu buku manual kendaraan Anda. Bila tidak ada anjuran pada kilometer berapa Anda harus merotasi ban mobil Anda, Dr Tyre dari Good Year menganjurkan, rotasi ban sebaiknya dilakukan setelah mobil berjalan 6.000-8.000 km. Rotasi yang dilakukan untuk pertama kali adalah yang terpenting.
Apabila terjadi kasus keausan ban mobil Anda tidak merata, biasanya ada yang tidak beres pada masalah ketidakselarasan arah pada ban mobil Anda. Oleh sebab itu, tanyakan dan periksakan masalah ban kendaraan Anda ke bengkel langganan Anda. Ada kemungkinan ban tidak balance atau ada maslaah-masalah mekanis lainnya yang perlu diperbaiki sebelum Anda merotasikan ban mobil Anda.
Ketika merotasikan ban, jangan lupa untuk memeriksa tekanan angin ban depan dan belakang sesuai anjuran perusahaan pembuat mobil. Biasanya tekanan angin antara ban depan dan belakang berbeda. Ini harus dicermati agar rotasi ban membuahkan hasil optimal.
Setelah perotasian ban, ban kendaraan Anda perlu sekali dibalancing. Bila ban dan susunan ban pada kendaraan Anda tidak dibalancing, maka akan terjadi ketidakmerataan distribusi berat yang akan menimbulkan getaran pada roda yang tak lazim. Ini akan mempengaruhi peforma ban kenyamanan Anda selama berkendara. Ketidaksamaan distribusi berat dapat diperbaiki dengan cara penambahan berat pada lokasi yang tepat di sekeliling rim.
Ada dua cara balancing, yaitu secara statis dan secara dinamis. Tempat-tempat servis modern pada umumnya memakai balancer secara computerized yang dapat menghitung balance statis dan balance dinamis dengan sama baiknya.
Balancing statis disebut juga single plane balanced. Ban dibalancing secara statis dan dilakukan oleh mesin bubble balancer. Pada saat ban yang tidak balance dipasang di setiap as yang bergerak bebas, semua beban berat akan berputar ke arah bawah. Beban tambahan kemudian ditambahkan untuk mengimbangi beban berat tersebut. Setelah beban tambahan dipasang maka ban akan berputar dengan sempurna (rounded).
Sedangkan balancing dinamis akan menggambarkan ketidakseimbangan beban pada ban pada satu sisi dari sisi lainnya. Ketidakseimbangan dinamis akan menyebabkan getaran-getaran pada saat mengemudi.
Ban perlu dibalancing saat pemasangan ban baru pada rim. Kemudian, ketika ban dirotasi, ketika mengganti ban pada sebuah rim, setelah perbaikan ban (tambal ban) dan setiap ban dilepas dan dipasang kembali pada rimnya. Balancing juga harus dilakukan setiap Anda merasakan getaran pada ban dan peforma ban yang tidak lazim. Kejadian-kejadian seperti itu sebaiknya diserahkan kepada ahlinya untuk diperiksa.
On the car balancing pada umumnya disebut juga balancing akhir, biasanya dilakukan untuk menambah kenyamanan dalam berkendara. Walaupun jarang terjadi, bila kondisi dop (tutup) rim, brakes drum atau as kendaraan tidak balance,
Anda harus melakukan balancing akhir (finish balance) terhadap kendaraan Anda. bila hasil off-the car balancing sudah sempurna dan tidak timbul masalah getaran lagi, maka on-the car balancing tidak diperlukan. Biasakan berkonsultasi dengan teknisi ahli bila Anda masih mengalami getaran-getaran pada roda setelah melakukan off-the car balancing.